Kamis, 28 Maret 2013

Si Cicak

Cecak atau cicak merupakan sejenis reptilia yang berdarah sejuk dan bertelur, yang biasa merayap di pohon atau dinding yang tegak dan licin seperti cermin. Kajian yang dilakukan oleh pakar sains mendapati bahawa telapak kaki cicak mempunyai rambut halus yang mewujudkan daya lekatan pada tahap nano.
Ekor cicak memiliki bentuk yang panjang dan lunak yang memungkinkan untuk bisa memendek dan menumpul. Ekor akan mengalami regenerasi bila ekor tersebut putus dalam usaha perlindungan diri dari predator. Musuhnya akan terperanjat ketika ekornya mengeliat-geliat sementara cicak melarikan diri.
Regenerasi diikuti oleh suatu proses, yaitu autotomi. Autotomi adalah proses adaptasi yang khusus membantu hewan melepaskan diri dari serangan musuh. Jadi, autotomi merupakan perwujudan dari mutilasi diri. Cicak jika akan dimangsa oleh predatornya maka akan segera memutuskan ekornya untuk menyelamatkan diri. Ekor yang putus tersebut dapat tumbuh lagi tetapi tidak sama seperti semula
Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cecak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.
Cecak biasa memakan serangga dan terutama nyamuk. Biasanya cecak hidup di dinding-dinding dan di atap rumah. Di dinding, tembok, langit-langit, terutama dekat lampu. Aktif di siang dan malam hari, cecak ini memangsa berbagai jenis serangga kecil yang tersesat ke lampu. Di alam cecak biasanya hidup pada tempat-tempat teduh.
Menurut orang Bali, cecak adalah manifestasi dari Dewi Saraswati, yaitu dewi yang melindungi bicara dan tulisan. Menurut beberapa umat Muslim, cecak-cecak harus diberantas. Konon pada waktu Nabi Muhammad SAW dikejar oleh kaum musyrikin Arab, dan bersembunyi di gua Hiro, tiba-tiba ada cecak memberitahu mereka dengan bunyinya bahwa ada orang di dalam gua.
Cecak rumah yang berukuran sedang. Panjang total hingga 135 mm, sekitar separuhnya adalah ekor. Ciri yang khas adalah adanya jumbai kulit sempit di sepanjang sisi tubuh, di tepi belakang tangan dan kaki, serta di sisi ekor; yang membedakannya dari jenis-jenis cecak yang lain. Jumbai di ekor berupa tonjolan lunak serupa duri berderet-deret hingga ke ujung. Jari-jari dengan pelebaran kulit serupa selaput yang nampak jelas.
Cecak ada banyak jenisnya. Di lingkungan rumah kita saja ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui. Yakni:
  • Cecak tembok (Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cecak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki. Tidak ada nama khusus yang dikenal dalam bahasa daerah, kecuali nama umum seperti cakcak (bahasa Sunda), cicek (Betawi), cecek (Jawa) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut flat-tailed house-gecko, seperti tercermin dari nama ilmiahnya, platyura (dari bahasa Yunani platus yang berarti pipih dan  ura yang berarti ekor). Di tembok, cecak ini sering pula bercampur dengan cecak kayu Hemidactylus frenatus, walaupun jarang akur. Nampaknya, jenis ini lebih mampu beradaptasi dengan dinding tembok. Bunyinya: cek, cek, cek… lunak; atau crrt, crrt…
  • ·Cecak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita. Tidak ada nama khusus yang dikenal dalam bahasa daerah, kecuali nama umum seperti cakcak (bahasa Sunda), cicek (Betawi), cecek (Jawa) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut dengan berbagai nama seperti Pacific gecko, sugar lizard, tender-skinned house-gecko, four-clawed gecko, atau stump-toed gecko. Cecak yang berukuran kecil sampai sedang, panjang total sampai sekitar 120 mm, namun umumnya kurang dari 10 cm. Gemuk, pendek, berkulit transparan berbintik-bintik. Ciri khas yang membedakan dari cecak rumah yang lain yaitu  jari pertama tanpa cakar atau tak memiliki ruas jari terakhir (ruas jari bebas). Namanya dalam bahasa Latin, mutilata, berarti terpotong. Kepala dengan moncong yang pendek dan mata yang menonjol. Sederet bintik atau bercak kecil keputihan terdapat di belakang bola mata, di atas lubang telinga hingga tengkuk. Dorsal (punggung) berwarna abu-abu kemerahan atau kekuningan, agak transparan, berbintik-bintik halus pucat kekuningan dan hitam kebiruan. Jalur tulang punggung dan tulang tengkorak sering nampak samar-samar. Ventral (sisi bawah) berwarna keputihan dan agak transparan. Ekor gemuk, bulat gepeng, tanpa duri atau jumbai kulit; atau paling-paling dengan tonjolan-tonjolan serupa duri pendek. Pangkal ekor menyempit serupa ‘gagang’. Cecak yang kerap dijumpai di dapur, lemari makan, meja makan dan juga dekat meja kerja dan rak buku. Dibandingkan jenis cecak rumah yang lain, cecak ini lebih sering bersembunyi atau menyendiri. Cecak gula cenderung bersifat nokturnal (aktif di malam hari), meski tidak jarang ditemukan berkeliaran pada siang hari di dapur. Di alam, cecak ini hidup di pepohonan atau celah di bukit batu. Cecak ini menyukai gula dan sumber karbohidrat lain seperti nasi dan remah-remah roti, selain juga memangsa aneka serangga kecil. Karena itu cecak gula sering ditemukan tenggelam dalam gelas kopi atau teh. Jantan mengeluarkan suara halus serupa desisan atau dengungan, yang diperdengarkan ketika memikat betinanya. Cecak gula menyebar luas mulai dari India utara dan baratdaya, Kep. Nikobar, Sri Lanka; sampai ke Asia Tenggara. Di kepulauan Nusantara ditemukan di Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, Timor, Halmahera, juga Papua dan Filipina (De Rooij, 1915; Manthey and Grossmann, 1997: 230). Introduksi ke Mauritius, Seychelles, Madagaskar, Meksiko, Kuba dan Hawaii
Berkas:Gehyra mutil 050307 003 tdp.jpg
Cecak gula, mengambang di kolam

A.    Tingkah Laku Mencari Makan pada Cicak (Ingestive Behavior)
Tingkah laku makan merupakan tingkah laku hewan memasukkan makanan ke dalam mulut, baik secara langsung maupun secara tak langsung. Yang dimaksud secara langsung adalah bila hewan menggunakan mulutnya untuk mengambil makanan yang ada di dekatnya. Contohnya anjing, kucing. Sedangkan yang dimaksud dengan makan secara tidak langsung adalah bila hewan menggunakan alat bantu berupa tangan untuk memasukkan makanan kedalam mulutnya. Contohnya kera makan pisang. Cicak dalam proses makan langsung menggunakan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Biasanya cicak memakan nyamuk, laron, serangga-serangga kecil. Dalam menangkap mangsanya cicak berjalan mengendap-endap, setelah mangsanya dekat dan tidak mengetahui pemangsanya datang, maka cicak akan menjulurkan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Bila musim hujan datang, biasanya banyak laron yang mendekati cahaya lampu, pada saat itu kita akan menemukan banyak cicak untuk mencari makan. Biasanya cicak makan 2-3 laron. Setelah kenyang cicak tidak akan menghiraukan laron-laron yang lainnya. Bagian yang paling dahulu dimakan oleh cicak adalah bagian posterior dari mangsanya kemudian menelannya. Cicak memiliki alat perekat pada setiap jari-jarinya sehingga memudahkannya bergerak di dinding pada saat menangkap mangsanya. Cicak memiliki lubang telinga yang sangat peka terhadap gerak-gerik musuhnya.

A.    Tingkah Laku Menghindari Pemangsa
Tingkah laku mencari perlindungan merupakan tingkah laku hewan yang cenderung mencari kondisi lingkungan yang optimum agar terhindar dari pemangsanya. Cicak apabila terancam akan kehadiran predator akan merayap dengan cepat mencari tempat yang lebih tinggi sehingga predator tidak dapat menangkapnya. Apabila cicak tertangkap oleh predator cicak akan berpura-pura mati dan memutuskan ekornya. Pada saat cicak memutuskan ekornya, dimana ekor yang diputuskan cicak akan tetap bergerak ke kanan dan ke kiri sehingga predator atau musuhnya akan terkecoh. Pada saat predator terkecoh maka cicak mendapatkan peluang untuk melarikan diri. Biasanya ekor cicak yang telah putus akan tetap bergerak dalam waktu 5 menit. Ekor cicak yang putus akan dapat tumbuh lagi dalam beberapa minggu.
Selain memutuskan ekornya, cicak beradaptasi dengan cara mimikri yaitu bila ada di tembok yang cerah maka kulit dari cicak juga akan mengalami pencerahan (seperti yang terlihat pada gambar 7). Bila berada ditemapat yang gelap maka warna kulitnya juga akan ikut gelap. Sehingga kita sering menjumpai ada cicak yang berwarna gelap dan terang. Yang paling sering menjadi predator untuk cicak adalah kucing rumah.

Ekor yang baru tumbuh
 
Fail:YosriCicak.jpg
Cecak yang memiliki ekor baru sedang melakukan mimikri

B.     Tingkah Laku Berkelahi (agonistic behavior)
Tingkah laku berkelahi merupakan tingkah laku yang menunjukkan kegiatan saling menyerang antara individu atau antara kelompok individu. Antar spesies yang sama dengan spesies yang beda. Tingkah laku cicak berkelahi umumnya saling menggigit dimana antara cicak jantan akan saling menyerang. Apabila ada salah satu yang kalah maka akan cepat menyingkir dan pergi. Perkelahian muncul akibat berebut makanan dan mencari pasangan kawin.

C.    Tingkah Laku Seksual Cicak
Tingkah laku seksual merupakan tingkah laku yang menunjukkan kegiatan mulai dari tahap merayu, kemudian dilanjutkan dengan tahap kopulasi. Pada beberapa jenis hewan ada gerakan yang bersifat khas yang dilakukan sesaat setelah terjadi kopulasi. Pada tingkah laku seksual cicak tahapan merayu biasanya cicak jantan mengejar-ngejar cicak betina dan cicak betina akan lari. Setelah mendapatkan cicak betian, cicak jantan akan menggigit cicak betina dan berputar-putar untuk mencari posisi yang tepat. Setelah lama berputar-putar akhirnya cicak jantan berhasil naik ke tubuh cicak betina. Cicak jantan merangsang cicak betian untuk menaikkan ekornya, setelah berhasil menaikkan ekornya cicak betina, cicak jantan langsung memasukkan hemipenisnya, posisinya cicak betina di bawah dan cicak jantan di atas cicak betina tapi pada bagian ekor cicik jantan agak miring, karena memasukkan hemipenisnya. Proses kopulasi ini berjalan selama 5 menit setelah selesai melakukan kopulasi cicak betina langsung pergi menghindari cicak jantan. Setelah melakukan kopulasi ekor cicak jantan masih melengkugn dan kemudian cicak jantan menjilati hepipenisnya. Begitu juga dengan cicak betina menjilati kloakanya. Setelah melakukan kopulasi biasanya cicak akan berbunyi “cak… cak… cak…”. Setelah beberapa hari cicak betina akan mencari tempat untuk bertelor, pada umumnya cicak betina akan bertelur ditempat yang tidak mudah dijangkau oleh hewan lain dan manusia. Tempat-tempat tersebut adalah di ujung-ujung dalam lemari, di rak-rak buku. Setelah dua minggu anak-anak cicak akan mulai menetas dan hidup mandiri. Cicak tidak melakukan tingkah laku memelihara anak. Umumnya cicak dalam bertelor menghasilkan 2-3 telor. Setelah anak-anak cicak menetas yang paling pertama muncul adalah kepalanya, kemudian badannya. Setelah diam untuk mengambil udara, anak cicak mulai merayap mencari makan. Setelah 2 bulan cicak-cicak kecil akan tumbuh menjadi cicak-cicak dewasa yang siap untuk melakukan kopulasi.


Tidak ada komentar: